Madrasah Aliyah Negeri 1 Bojonegoro lahir berdasarkan SK Menteri Agama No. 17/1968, pada saat itu bernama SP IAIN (Sekolah Persiapan Institut Agama Islam Negeri) yang berstatus swasta bertempat di Masjid Agung Darussalam Bojonegoro. Lembaga tersebut didirikan bertujuan untuk menampung pemuda-pemudi dalam wadah lembaga pendidikan Islam, pada saat itu di wilayah Bojonegoro hanya terdapat sebuah lembaga pendidikan Islam tingkat atas yaitu PGAN. Kemudian mulai tahun ajaran 1979/1980 statusnya berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri, bertempat di jalan Monginsidi 160 Bojonegoro. Berdasarkan SK Menteri Agama RI No. IV/PP.06/KEP/174/1998, tanggal 20 Pebruari 1998 ditetapkan sebagai Madrasah Aliyah Model.
Madrasah Aliyah Negeri 1 Bojonegoro terletak di jalan Monginsidi no.160 Bojonegoro. Dari arah Surabaya, sebelah barat stasiun KA kurang lebih 100 m, terdapat jalan menuju arah selatan. Di jalan tersebut terdapat beberapa sekolah, antara lain : SMAN 3 Bojonegoro, MTsN Bojonegoro, MAN 1 Bojonegoro, dan MAN 2 Bojonegoro. Kondisi ini merupakan tantangan bagi Madrasah Aliyah Negeri Model Bojonegoro untuk bersaing secara kompetitif dengan sekolah/madrasah lain di sekitarnya.
Madrasah Aliyah Negeri 1 Bojonegoro terletak di sebelah selatan dari Pemkab Bojonegoro, tepatnya di jalan Monginsidi No. 160 Desa Sukorejo Kec. Bojonegoro. Dari terminal baru Rajekwesi kearah barat ± 1,5km. Madrasah ini dapat dijangkau hanya dengan naik angkutan 1 kali. Sedangkan kalau dari arah timur ke barat dapat dijangkau dengan naik angkutan 2 kali. Dilihat letaknya Madrasah model ini cukup kondusif untuk dijadikan sebagai tempat pendidikan, selain menawarkan ketenangan, kenyamanan juga keamanan.
Madrasah yang berdiri ± 28 tahun silam ini berdekatan dengan sekolah dan Madrasah. Paling selatan SDN 3 Pacul kemudian Madrasah Aliyah Negeri 1Bojonegoro, sebelah utaranya adalah MAN 2 Bojonegoro, disusul MTs Negeri Bojonegoro dan yang paling utara koramil. Sebagai Madrasah Model yang paling untama menawarkan misi unggul dalam prestasi, kompetitif dalam bersaing dan Islami dalam bertindak ini mempunyai potensi dan produk ke depan yang lebih baik.
Madrasah Aliyah Negeri 1 Bojonegoro lahir di lingkungan pondok pesantren, yakni pondok pesantren Al-Falah di desa Pacul Kec. Bojonegoro. Artinya didalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dilakukan di dalam pondok pesantren tersebut, tentunya dengan segala keterbatasannya berkat dukungan atau partisipasinya dari masyarakat, serta institusi Departemen Agama, Madrasah ini dapat berdiri dan berkembang seiring berjalannya waktu di Desa Sukorejo Kec. Bojonegoro. Memang jumlah penduduknya belum begitu besar namun karena mayoritas beragama Islam, tidak menyulitkan niat masyarakat sekitar untuk mendirikan sebuah madrasah yang baik dan berkualitas.
Berkembangnya jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan teknologi informasi yang begitu cepat dapat membawa dampak yang kurang baik bagi masyarakat ke depan. Dari fenomena di atas, masyarakat Bojonegoro memandang perlu untuk menghadirkan sebuah Madrasah yang mengedepankan nilai-nilai religi. Dengan kehadiran Madrasah Aliyah Negeri 1 Bojonegoro diharapkan mampu menjawab sebagian masalah yang ada. Optimisme ini sangat berdasar mengingat animo masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya terhadap Madrasah ini semakin lama cukup besar.
Struktur ekonomi masyarakat di sekitar Madrasah Aliyah Negeri 1 Bojonegoro sangat heterogen, antara lain : Petani, PNS, TNI, Polri, BUMN, dan Wira usaha. Sebagian besar orang tua siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Bojonegoro berprofesi sebagai petani dan PNS, sedangkan untuk yang lain jumlahnya kecil, sehingga latar belakang sosial ekonomi orang tua bisa di katakan sebagai kalangan menengah.
Hampir 95 % masyarakat di sekitar Madrasah Aliyah Negeri 1 Bojonegoro beragama Islam yang terbagi dalam ormas keagamaan NU kurang lebih 60% dan Muhammadiyah sekitar 40%, karena latar belakang sosial yang hampir sama dalam struktur masyarakat membentuk komunitas dan interaksi antara kedua ormas itu berjalan seimbang. Apabila ada gesekan antara keduanya lebih bersifat parsial bukan komunal. Kondisi ini menjadi modal sosial bagi pengembangan Madrasah Aliyah Negeri Model Bojonegoro kedepan karena keberadaan Madrasah sebagai alternatif pilihan bagi masyarakat sekitar.
Perkembangan Madrasah Aliyah Negeri 1 Bojonegoro ke depan sangat cerah dan menjanjikan karena adanya beberapa faktor yang mendukung, diantaranya:
1) Didukung oleh masyarakat luas dan agamis yang melibatkan semua kekuatan yang ada terdiri dari unsur pemerintahan, ,organisasi keagamaan, para pengusaha, dll.
2) Banyaknya generasi masa depan yang handal sebagai penerus dan penopang Pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bojonegoro.
3) Partisipasi Masyarakat sangat besar. Hal ini terlihat apabila mengadakan kegiatan dan pembangunan fisik mendapatkan sumbangan dana, pikiran maupun tenaga.
4) Letak Sekolah yang sangat strategis, yaitu terletak dipinggir jalan raya, berada diluar perkampungan, jauh dari pusat keramaian sehingga tercipta suasana tenang yang mendukung kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar serta terdapat SMA Negeri dan MTs Negeri/ Swasta disekitarnya.
5) Masyarakat Bojonegoro semakin kuat dan siap menghadapai dampak negatif pengaruh industri minyak Blok Cepu karena anak-anak bangsa telah dibekali ilmu agama yang kuat.